Kamis, 08 Desember 2011

Modul Asuhan Kebidanan III (Nifas)


A.   MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR-1:

  Kompetensi : Memberikan Asuhan Pada Ibu Nifas dan Menyusui yang bermutu
                            tinggi


PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA NIFAS


I.      Tujuan Pembelajaran :

     Umum:
      Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu dalam  masa
      nifas.
     Khusus:
1.  Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis sistem reproduksi pada masa nifas
2.Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis sistem pencernaan pada masa nifas
3. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis sistem perkemihan pada masa nifas
4.Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis sistem musculoskletal pada masa nifas
5. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis sistem endokrin pada masa nifas
6.Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis tanda-tanda vital  pada masa nifas
7.Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis sistem kardiovaskuler pada masa nifas
8.Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis sistem hematologi pada masa nifas

II.      Petunjuk Belajar

        Materi pelajaran yang akan ANDA pelajari dalam Kegiatan Belajar-2 ini mencakup:
1.  Perubahan sistem reproduksi
2.Perubahan sistem pencernaan
3.Perubahan sistem perkemihan
4.  Perubahan sistem musculoskletal
5.Perubahan sistem endokrin
6.Perubahan tanda-tanda vital
7.Perubahan sistem kardiovaskuler
§  Perubahan sistem hematologi
      Pelajarilah secara seksama materi pelajaran yang diuraikan pada masing-masing topik berikut ini. Satu hal yang penting adalah membuat catatan tentang materi pelajaran yang sulit ANDA pahami. Cobalah mendiskusikan materi pelajaran yang sulit dengan sesama peserta pelatihan terlebih dahulu. Apabila memang masih dibutuhkan, ANDA dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan nara sumber/fasilitator pada saat dilaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
Dalam  mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajaran-2 ini, ANDA akan menjumpai soal-soal latihan. Usahakanlah semaksimal mungkin untuk mengerjakan semua soal latihan tanpa terlebih dahulu melihat Kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir modul ini. ANDA barulah diperkenankan untuk mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2 setelah ANDA berhasil mengerjakan 80% benar soal-soal latihan mengenai Kegiatan Belajar-2.
Seandainya setelah mengerjakan soal-soal latihan, ANDA masih belum berhasil menjawab 80% benar, janganlah berkecil hati. Cobalah pelajari kembali dengan lebih cermat materi pelajaran yang masih belum ANDA pahami. Kemudian, kerjakan kembali soal-soal latihannya. Semoga kali ini ANDA lebih berhasil. Ingatlah bahwa dengan penuh semangat disertai rasa percaya diri, ANDA pasti dapat menyelesaikan materi pelajaran yang disajikan pada modul ini. Selamat belajar dan sukses.

III.   Uraian Materi Pelajaran

a.    PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
Involusi uterus 
Proses involusi uterus karena adanya retraksi dan kontraksi pd otot uterus setelah plasenta lahir, masing-masing sel mjd kecil dan proses autolisis. Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pd lapisan stratum spongiosum bagian atas. Setelah 2 – 3 hr tampak lapisan ini nekrotis, sedangkan lapisan bawahnya y berhubungan dg lapisan otot terpelihara dg baik.             
Bagian yang  keluar ini dikeluarkan dengan  lochia, dan  lapisan yang sehat menghasilkan endometrium y baru.  Sifat lochia alkalis, Jlh lbh byk dr pd pengeluaran darah dan lendir waktu haid, berbau anyir, berasal dr bekas melekatnya plasenta, mengandung sisa-sisa selaput chorion y tertinggal pd decidua, liquor amnii, vernix.c, rambut lanugo, mekonium.  After pains atau  mules-mules saat partus akibat kontraksi uterus kadang-kadang sangat mengganggu selama 2 – 3 hr PP, lebih terasa lagi saat ibu menyusui.  Perasaan nyeri juga bisa timbul bila terdapat sisa-sisa plasenta a/pun gumpalan darah dlm kavum uteri.
         Pembagian lochia :
1.    Lochia rubra : hr 1 – 2 PP berisi lap.desidua, sisa chorion, liquor amnii, lanugo, vernix.c, mekonium.
2.    Lochia serosa : hr 7 – 10 PP, warna kuning cair.
3.    Lochia alba : 2 mg PP, berisi selaput lendir leukosit dan kuman y sudah mati.
         Apabila lochia keluar lebih lama, kemungkinan adanya :
1.    Tertinggalnya plasenta a/ selaput janin
2.    Ibu y tdk menyusui anaknya
3.    Infeksi jalan lahir.
         Epitelisasi baru terjadi dg proliferasi sel-sel kelenjar, sedangkan stroma baru dibentuk dr jaringan ikat diantara kelenjar-kelenjar.
         Epitelisasi siap dlm 10 hr, kecuali pd tempat plasenta dimana epitelisasi memakan waktu 3 minggu.
Gambar. 1
Involusi Uterus

















         Involusi uterus dpt diamati dr luar dg memeriksa TFU dg cara :
1.    Segera setelah by lahir TFU 2 cm di atas pusat. Setelah plasenta lahir TFU sepusat, kecuali ibu y sudah berkali-kali partus a/ by-nya kembar TFU di atas pusat.
2.    Pd hr                    1 – 2 PP         TFU 1 cm di bwh pusat     
3.    Pd hr                    3 – 4 PP         TFU 2 jr di bwh pusat 
4.    Pd hr                    5 – 7 PP         TFU 1/2 pusat - symfisis
5.    Pd mg                   1 – 2 PP         TFU tdk teraba.
         Involusi tempat plasenta
         Pd akhir persalinan tempat lepasnya plasenta merupakan luka y luasnya sebesar  1 – 2 cm pd akhir nifas, 3 – 4 cm pd akhir minggu kedua dan minggu ke – 6  penyembuhan luka tdk meninggalkan bekas.

Perubahan Serviks
Beberapa hari PP, ostium uteri eksternum dapat dilalui o/ 2 jr, pinggirnya tdk rata.Akhir minggu pertama dilalui 1 jr. Gambaran perubahan uterus dan serviks pada masa postpartum lebih jelas lagi bila ANDA perhatikan pada table berikut :

Tabel. 1
Berat Uterus, Diameter Uterus dan Palpasi Serviks
Pada Masa Nifas

Masa Postpartum
Berat Uterus
Diameter Uterus 
Palpasi Serviks 
Pada akhir persalinan 
900 gram 
12, Bobot Uterus 5 cm 
Lembut/
lunak 
Pada akhir minggu ke-1 
450 gram 
7,5 cm 
2 cm 
Pada akhir minggu ke-2 
200 gram 
5,0 cm 
1 cm 
Sesudah akhir 6 minggu 
60 gram 
2,5 cm 
menyempit 

Perubahan vagina


 
 

Gambar. 2
Perubahan Vagina Pada Masa Nifas

Vagina sangat meregang pd saat partus lambat laun akan kembali ke bentuk normal. Rugae akan tampak pd minggu ke-3 PP.
















Perubahan Payudara
breast
Gambar. 3
Perubahan Payudara Pada Masa Nifas

         Selama kehamilan dibawah pengaruh estrogen, progesteron payudara dipersiapkan
         Produksi ASI : sering pd hari ke 3 PP
         Payudara menjadi  keras, besar dan nyeri, ini menandai permulaan sekresi air susu

b.   PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN
1)   Gas
Gas timbul pada usus karena obat penghilang rasa nyeri, akibat pembiusan epidural a/ bius total saat partus.Obat-obat ini cenderung melumpuhkan a/ memperlambat pencernaan, sehingga menyebabkan pembentukan gas.
      Sembelit/konstipasi
         Ada 2 alasan kenapa sembelit saat postpartum, mungkin diare selama awal persalinan a/ tdk makan sebelum persalinan.
         Butuh beberapa hari sebelum ada cukup sisa pencernaan di kolon u/ dikeluarkan berupa tinja.
         Alasan lain sembelit adlh anus mengalami tekanan y sangat besar pd saat partus sehingga jaringan disekitar anus bengkak.
         Sembelit juga bisa timbul karena kecemasan ibu kalau-kalau BAB-nya dpt melukai jahitan diperineum. Semakin lama sisa makanan di usus, maka akan semakin kering, sehingga tinja jadi keras dan ibu susah buang air besar.

c.   PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
1.   Wanita biasanya banyak Y sulit berkemih pada hari pertama atau kedua postpartum.
2.   Ini bisa terjadi krn pembiusan epidural, bayi besar a/ persalinan sulit yg menyebabkan jaringan di sekitar kandung kemih dan saluran kemih ibu bengkak dan memar.
3.   Pada pasien caesar, akan memakai kateter foley/indwelling selama 24 jam u/ menghindari kerusakan kandung kemih selama operasi dan supaya tdk terlalu sering bangun setelah operasi
4.   Setelah kateter voley dilepas ibu biasanya akan mengalami kesulitan berkemih.
5.   Kesulitan berkemih ini akan hilang bila bius telah habis atau bengkaknya reda.
6.   Bila setelah 8 – 12 hari postpartum masih tdk dpt berkemih urin harus dikeluarkan dg kateter, mungkin setelah itu ibu sdh dpt berkemih normal.

d.   PERUBAHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL/DIASTASIS RECTIE ABDOMINIS.
·        Vagina bengkak
Selama hari-hari awal masa nifas, seluruh daerah vagina terasa kendur a/ bengkak dan bentuknya teregang krn otot  tulang panggul meregang beberapa jam saat partus. Suami istri biasanya takut hal ini akan mempengaruhi aktifitas seksualnya.
·        Sakit punggung
Biasanya pada persalinan lama dan sulit ibu akan merasakan lelah dan ngilu pada punggung bawah atau mungkin juga timbul ketegangan & rasa tdk nyaman pada punggung bagian atas, leher, dan bahu krn terus-menerus dalam posisi mendorong dalam waktu lama.
Rasa nyeri pada tulang ekor juga bisa timbul krn adanya memar/retak y timbul karena penekanan tulang belakang ibu oleh bagian belakang kepala bayi pada presentasi posterior.Rasa nyeri pada tulang punggung juga bisa timbul setelah pembiusan epidural.

·        Lemah perut
Setelah sembilan bulan teregang u/ menyediakan tempat bagi janin, maka secara alami kulit dan otot diatas perut kehilangan daya elastisitasnya.
·        Nyeri pd bahu
Dpt terjadi setelah operasi caesar atau persalinan pervaginam.

e.   PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN
      Perubahan rambut
         Hormon kembali ketingkat sebelum hamil, dan rambut-pun kembali ke keadaan semula.
         Rambut rontok akan dimulai beberapa minggu setelah persalinan dan berlanjut sampai beberapa minggu.Lamanya rontok akan berbeda u/ tiap ♀, namun kebanyakan akan baik setelah beberapa bulan.
      Perubahan payudara
Setelah plasenta lahir kadar estrogen dan progesteron menurun maka hormon prolaktin meningkat dlm darah yang merangsang sel-sel acini mengeluarkan ASI.
      Perubahan perasaan/psikologis.

f.     PERUBAHAN TANDA-TANDA VITAL PADA MASA NIFAS
1.   Suhu Badan
1)   Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu ibu mungkin naik antara 37,2 – 37,5 ºC
2)   Bila kenaikan mencapai 38 ºC pada hari ke 2 sampai hari – hari berikutnya harsu diwaspadai adanya infeksi
2.   Denyut Nadi
1)   Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60 x / menit
2)    pada ibu yang nervus nadinya bisa cepat kira – kira 110 x / menit
3.   Tekanan Darah
1)   Tekanan darah < 140 /90 Mm Hg. Tekanan darah tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1 – 3 hari pasca persalinan
2)   Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukkan adnnya perdarahann postpartum

4.   Respirasi
1)   Pada umunya espirasi lambat atau bahkan normal
2)   Bila ada respirasi cepat ( > 30 x / menit ), mungkin karena adanya tanda – tanda syok.

g.   PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULAR
1.   Pd bumil terdapat hubungan pendek  " shunt " antara sirkulasi ibu dan plasenta.Setelah partus, " shunt " akan hilang dg tiba-tiba.
2.   Volume darah pd ibu relatif akan ber (+), keadaan ini akan menimbulkan beban pd jantung, shg timbul dekompensasi kordis pd penderita vitium kordis.
3.   Untung keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi  dg timbulnya hemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti semula a/ kembali normal, umumnya terjadi pd hari ke 3 – 15 a/ 2 mg postpartum.

Sebagai akibat hilangnya volume plasma dan diuresis cairan ekstrasel, terjadi penurunan BB y nyata dalam minggu pertama.
Volume darah normal yang diperlukan plasenta dan pembuluh darah uterin, meningkat selama kehamilan. Diuresis terjadi akibat adanya penurunan hormon estrogen, yang dengan cepat mengurangi volume plasma menjadi normal kembali. Meskipun kadar estrogen menurun selama nifas, namun kadarnya masih tetap tinggi daripada normal. Plasma darah tidak banyak mengandung cairan sehingga daya koagulasi meningkat.
Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama masa ini ibu mengeluarkan banyak sekali jumlah urin. Hilangnya progesteron membantu mengurangi retensi cairan yang melekat dengan meningkatnya vaskuler pada jaringan tersebut selama kehamilan bersama-sama dengan trauma selama persalinan.
Kehilangan darah pada persalinan per vaginam sekitar 300-400 cc, sedangkan kehilangan darah dengan persalinan seksio sesarea menjadi dua kali lipat. Perubahan yang terjadi terdiri dari volume darah dan hemokonsentrasi. Pada persalinan per vaginam, hemokonsentrasi akan naik dan pada persalinan seksio sesarea, hemokonsentrasi cenderung stabil dan kembali normal setelah 4-6 minggu.
Pasca melahirkan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia. Hal ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sediakala. Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga sampai kelima post patum.

h.   PERUBAHAN SISTEM HEMATOLOGI
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama post partum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah.
Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sebanyak 15.000 selama persalinan. Jumlah leukosit akan tetap tinggi selama beberapa hari pertama masa post partum. Jumlah sel darah putih akan tetap bisa naik lagi sampai 25.000 hingga 30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama.
Pada awal post partum, jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit sangat bervariasi. Hal ini disebabkan volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah. Tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidarasi dari wanita tersebut. Jika hematokrit pada hari pertama atau kedua lebih rendah dari titik 2 persen atau lebih tinggi daripada saat memasuki persalinan awal, maka pasien dianggap telah kehilangan darah yang cukup banyak. Titik 2 persen kurang lebih sama dengan kehilangan darah 500 ml darah.
Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3-7 post partum dan akan normal dalam 4-5 minggu post partum.. Jumlah kehilangan darah selama masa persalinan kurang lebih 200-500 ml, minggu pertama post partum berkisar 500-800 ml dan selama sisa masa nifas berkisar 500 ml.

IV.         Kesimpulan

Ø Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi:  Perubahan sistem reproduksi, perubahan sistem pencernaan, perubahan sistem perkemihan, perubahan sistem musculoskletal, perubahan sistem endokrin, perubahan tanda-tanda vital, perubahan sistem kardiovaskuler, perubahan sistem hematologi.
Ø Perubahan sistem reproduksi  dimana terjadi proses involusi uterus karena adanya retraksi dan kontraksi pada otot uterus setelah plasenta lahir, masing-masing sel menjadi kecil dan proses autolisis.
Ø Pembagian lochia :
1.     Lochia rubra : harir 1 – 2 PP berisi lap.desidua, sisa chorion, liquor amnii, lanugo,    vernix.caseosa, mekonium.
2.     Lochia serosa : hari 7 – 10 PP, warna kuning cair.
3.     Lochia alba : 2 minggu PP, berisi selaput lendir leukosit dan kuman yang sudah mati.
Ø Perubahan Sistem Pencernaan, Gas timbul pada usus karena obat penghilang rasa nyeri, akibat pembiusan epidural atau bius total saat partus. Obat-obat ini cenderung melumpuhkan atau  memperlambat pencernaan, sehingga menyebabkan pembentukan gas.
Ø Perubahan Sistem Perkemihan dimana wanita biasanya banyak yang sulit berkemih pada hari pertama atau kedua postpartum. Ini bisa terjadi karena pembiusan epidural, bayi besar atau persalinan sulit yg menyebabkan jaringan di sekitar kandung kemih dan saluran kemih ibu bengkak dan memar.  Kesulitan berkemih ini akan hilang bila bius telah habis atau bengkaknya reda.
Ø Perubahan Sistem Musculoskeletal/Diastasis Rectie Abdominis. Selama hari-hari awal masa nifas, seluruh daerah vagina terasa kendur atau bengkak dan bentuknya teregang karena otot  tulang panggul meregang beberapa jam saat partus.  Perubahan lainnya sakit punggung, lemah perut dan nyeri pada bahu.
Ø Perubahan Sistem Endokrin: Perubahan rambut  dimana hormon kembali ketingkat sebelum hamil, dan rambut-pun kembali ke keadaan semula. Perubahan payudara  setelah plasenta lahir kadar estrogen dan progesteron menurun maka hormon prolaktin meningkat dlm darah yang merangsang sel-sel acini mengeluarkan ASI  dan Perubahan perasaan/psikologis.
Ø Perubahan Tanda-Tanda Vital Pada Masa Nifas : Suhu Badan . sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu ibu mungkin naik antara 37,2 – 37,5 ºC, bila kenaikan mencapai 38 ºC pada hari ke 2 sampai hari – hari berikutnya harsu diwaspadai adanya infeksi. Denyut Nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60 x / menit,  pada ibu yang nervus nadinya bisa cepat kira – kira 110 x / menit. Tekanan Darah  < 140 /90 Mm Hg. Tekanan darah tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1 – 3 hari pasca persalinan.Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukkan adnnya perdarahann postpartum. Respirasi  pada umunya respirasi lambat atau bahkan normal, bila ada respirasi cepat ( > 30 x / menit ), mungkin karena adanya tanda – tanda syok.
Ø Perubahan Sistem Kardiovaskular pad abumil terdapat hubungan pendek   " shunt " antara sirkulasi ibu dan plasenta.Setelah partus, " shunt " akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah pada ibu relatif akan ber (+), keadaan ini akan menimbulkan beban pada jantung, sehingga timbul deokmpensasi kordis pd penderita vitium kordis. Sebagai akibat hilangnya volume plasma dan diuresis cairan ekstrasel, terjadi penurunan BB yang nyata dalam minggu pertama.
Ø Perubahan Sistem Hematologi Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama post partum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah. Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3-7 post partum dan akan normal dalam 4-5 minggu post partum. Jumlah kehilangan darah selama masa persalinan kurang lebih 200-500 ml, minggu pertama post partum berkisar 500-800 ml dan selama sisa masa nifas berkisar 500 ml.


V.          SOAL LATIHAN

1.        Cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina yang berwarna merah kekuningan dan berisi darah dan lendir dalam masa nifas disebut dengan
A. Placental bed
B. Involusi uterus
C. Lochia rubra
D. Lochia sanguinolenta

2.        Ny. N dua hari yang lalu telah melahirkan anaknya dan saat ini ia masih merasakan adanya mulas, namun ia tidak mengalami gangguan dalam beraktifitas, maka masalah yang terjadi pada Ny. N disebut dengan......
A. Involusi uterus
B. After pains
C. Placental bed
D. Sub involusi

3.        Hormon yang berpengaruh dalam masa laktasi adalah
A. Progesteron dan prolaktin
B. Progesteron dan estrogen
C. Estrogen dan oksitosin
D. Prolaktin dan oksitosin

4.    Perubahan sistem pencernaan pada masa nifas sering kali menyebabkan konstipasi yang disebabkan oleh ...
A.      menurunnya tonus otot abdomen
B.      meningkatnya tonus otot abdomen
C.      mobilitas usus menurun
D.      Mobilitas usus meningkat

5.      Ibu post partum akan mengalami kenaikan suhu sebesar ...
A.      0,5ºC
B.      0,1ºC
C.      5 ºC
D.      1 ºC

6.    Lochea yang keluar dari vagina terdiri atas darah segar bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vorniks kaseosa, lanugo dan mekonium dinamakan ...
A.      Lochea rubra
B.      Lochea serosa
C.      Lochea alba
D.      Lochea nigra

7. Berat uterus normal setelah enam minggu post partum adalah ...
A.      60 gram
B.      200 gram
C.      450 gram
D.      900 gram

8. Ny.A postpartum 8 jam mengeluh sulit berkemih setelah melahirkan anak pertamanya, secara fisiologis hal ini terjadi karena....
A.  Luka jahitan perineum
B.  Pembengkakan jaringan sekitar kandung kemih
C.  Infeksi saluran kemih
D.  Ligamen rotundum mengalami pengenduran

9. Pada ibu hamil terdapat hubungan pendek (shunt) antara sirkulasi ibu dan plasenta, setelah partus " shunt " akan hilang dengan sendirinya.Pernyataan tersebut merupakan perubahan ...
A.  Sistem Endokrin
B.  Sistem Hematologi
C.  Sistem Kardiovaskuler
D.  Sistem Muskuloskeletal





10. Pada perubahan sistem hematologi terjadi peningkatan kadar leukosit setelah persalinan sebanyak....
A.  10.000 – 15.000
B.  15.000 – 20.000
C.  20.000 – 25.000
D.  25.000 – 30.000